Ibu Kota di
Hantui Banjir
Banjir adalah
bencana alam yang di sebabkan oleh meluapnya air sungai. Akhir-akhir ini
masyarakat bukan hanya takut akan tingginya tingkat kriminalitas, bahkan
sekarang masyarakat di hantui oleh banjir yang melanda berbagai wilayah
contonya Ibu Kota Negara Jakarta. Bagaimana tidak, seperti yang kita tau banjir
yang terjadi di Ibu Kota di akibatkan oleh jebolnya berbagai tanggul penahan
aliran sungai.
Masalah
ini terjadi karna sudah tuanya usia dari tanggul tersebut, seperti kita ketahui
tanah juga dapat menyerap air. Tetapi sebagian besar di Ibu Kota tanah-tanah
yang semulanya menjadi penyerap air tetapi saat ini tanah-tanah tersebut sudah
tertutupi oleh paping blok yang di pasang sebagai tempat parkir, halaman apartemen
pemerintah maupun pribadi.
Masyarakat
Jakarta mengeluh dengan keadaan yang di hadapi saat ini, padahal mereka tidak
menyadari bahwa yang terjadi saat ini adalah efek samping yang mereka lakukan
selama ini, seperti membuang sampah sembarangan, sehingga tertutupnya
saluran-saluran air. Menurut saya, masyarakat Ibu Kota Jakarta, jangan hanya
menyalahkan pemerintah tapi harus menyadari dari kesalahan dan mengintropeksi
diri, apa bila hal ini berjalan dengan lancar saya yakin kejadian ini tidak
akan terulang kembali, paling tidaknya bisa mengurangi bahaya banjir yang
menimpa masyarakat Jakarta.
Begitu
juga terjadi di kampung saya, tepatnya di Pasir Pangaraian yang belakangan ini
dilanda banjir, banjir disebabkan karena tersumbatnya selokan-selokan karena masyarakat
membuang secara sembarangan. Banjir juga dapat menimbulkan berbagai penyakit
yang dapat menyerang masyarakat seperti: alergi, diare, panu, kudis, dll.
Selain
timbulnya penyakit banjir juga dapat mempengaruhi kegiatan dan merubah struktur
masyarakat seperti yang terjadi dikampung saya, seharusnya masyarakat dapat
memulai aktivitasnya dipagi hari, karna banjir maka mereka hanya diam dirumah
saja mengurusi harta-harta mereka yang hilang diterpa banjir.
Selain
struktur ekonomi, struktur social masyarakat juga ikut berubah, selain memiliki
dampak negatife banjir juga mempunyai dampak positif seperti: kemesraan dalam
rumah tangga yang biasanya suami pergi kerja pulang malam, sekarang diam saja
dirumah bersama istri dan anak-anaknya. Apabila banjir ini terus berlanjut
maka, pertumbuhan partilitas semakin meninggi akan menyebabkan kepadatan
penduduk.
Menurut
saya, bupati kita yaitu pak Achmad kurang aktif dalam menangani masalah banjir
dirokan hulu ini. Karena setiap tahun dirokan hulu khusunya Pasir Pangaraian
selalu dilanda banjir. Jadi, seharusnya pemerintah rokan hulu lebih
memperhatikan disetiap lini atau wilayah kabupaten rokan hulu baik itu
selokannya maupun sungainya agar masalah ini tidak terulang lagi.
Pemerintah
rokan hulu bukan hanya memperhatikan
kesalamatan pegawainya saja tapi juga harus memperhatikan keselamatan
masyarakatnya.
:D
BalasHapusIzin untuk di copy gan untuk contoh penugasan heuheu
BalasHapusIzin copy buat tugas kak
BalasHapus